Senin, 09 Oktober 2023

ULANGAN TEMA 1 SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP KELAS 6

ULANGAN TEMA 1 SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP

 

Sebelum mengerjakan ulangan tulis identitas terlebih dahulu !

No Absen               :

Nama                     :

Kelas                     : VI (enam)

Hari, Tanggal         : Senin, 14 Agustus 2023

 

PPKN

1.     Sila Kedua Pancasila berbunyi

2.     Menggunakan produk-produk dalam negeri merupakan sikap positif terhadap Pancasila terutama Sila

3.     Berikan 3 contoh-contoh sikap yang mencerminkan Sila Pertama Pancasila!

4.     Bagaimana makna Sila Kelima Pancasila?

5.     Berikan tiga contoh perilaku toleransi di lingkungan masyarakat!

 

BAHASA INDONESIA

1.     Jelaskan mengenai menyimpulkan isi teks !

2.     Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menarik kesimpulan !

3.     Jelaskan tentang simpulan secara deduktif !

4.     Jelaskan cara menyampaikan laporan hasil pengamatan!

5.     Jelaskan yang kamu ketahui tentang menyimpulkan isi paragraf!

 

IPA                                                                                  

1.     Jelaskan ciri-ciri hewan vivipar !

2.     Apa perbedaan hewan ovovivipar dengan hewan lain?

3.     Jelaskan proses perkembangbiakan secara vivipar!

4.     Sebutkan contoh hewan yang berkembang biak dengan beranak!

5.     Sebutkan ciri-ciri hewan dan tumbuhan yang akan mengalami kepunahan?

 

IPS

1.     Sebutkan barang-barang yang diimpor dari Singapura ke Indonesia !

2.     Barang-barang apa sajakah yang diekspor Indonesia ke Thailand?

3.     Sebutkan hasil perkebunan terbesar dari Negara Brunei Darussalam !

 

4.     Sebutkan hasil tambang dari negara malaysia!

5.     Apa yang dimaksud dengan kerja sama bilateral?

 

 

SBDP

1.     Apa saja alat yang digunakan untuk membuat karya seni patung?

2.     Jelaskan fungsi peralatan dalam membuat patung yang berupa cetakan!

3.     Jelaskan cara membuat karya seni patung dengan teknik mencetak!

4.     Tentukan jenis-jenis seni patung berdasarkan fungsinya!

5.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik butsir dalam mematung ?

 

Minggu, 16 April 2023

KISI-KISI SOAL SUMATIF BAHASA CIREBON AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF BAHASA SUNDA AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF PJOK AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF SBDP AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF IPS AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF IPA AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF MATEMATIKA AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF BAHASA INDONESIA AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF PPKN AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

KISI-KISI SOAL SUMATIF PAI AKHIR JENJANG SEKOLAH DASAR TAHUN 2023

 

Minggu, 09 April 2023

Akhlak ( Ciri Orang Munafik ) Materi Pesantren Kilat di SDN Kesunean 1

 Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Anak-anaku yang bapak cintai dan bapak banggakan, sebelum mulai pembelajaran ada sedikit pantun nih......

Pergi berbelanja ke pasar

Saking besarnya jadi kesasar

Jika ingin menjadi pintar

Tentulah harus rajin belajar.

Tebing tinggi di atas gunung

Merapi hati-hati bila sedang mendaki

Hidup ini tak bisa diulang

Mari kita mulai saja acara ini

 

 

 

Teks Hadits

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (HR Al-Bukhari, Kitab Iman, Bab Tanda-tanda Orang Munafik, no. 33 dan Muslim, Kitab Iman, Bab Penjelasan Sifat-Sifat Orang Munafik, no. 59).

Menurut riwayat lain,

وِ إِنْ صَامَ وَ صَلَّى وَ زَعَمَ أَنُّه مُسْلِمٍ

“Dan apabila ia mengerjakan puasa dan shalat, ia menyangka bahwa dirinya seorang muslim” (HR Muslim, Kitab Iman, Bab Penjelasan Sifat-Sifat Orang Munafik, no. 59).

Penjelasan Hadits

Nifak atau pelakunya disebut munafik merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya. Jika tidak ditangani sesegera mungkin akan mengakibatkan penderitanya binasa. Penyakit ini adalah penyakit yang amat menjijikkan dan mengakibatkan  penyimpangan yang amat buruk. Seorang mulim sejati tentu sangat mewaspadai penyakit akut ini, hanya saja terkadang ia tidak menyadari bahwa ternyata ia telah terjangkit penyakit ini, terutama nifak yang bersifat lahiriah.

Apa itu nifak? Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Katsir, nifak adalah menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan. Sementara itu, Ibnu Juraij mengatakan, “Orang munafik ialah orang yang omongannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya menyelisihi ketidakadaannya” (‘Umdah At-Tafsir I/78).

 

Awal Kemunculan Orang-Orang Munafik

Dalam sejarah Islam, sifat munafik baru muncul setelah hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Makkah ke Madinah, tepatnya setelah peristiwa perang Badar. Saat itu di Makkah belum dijumpai orang-orang munafik. Yang ada justru sebaliknya, yaitu ada sejumlah orang yang menampakkan kekufuran karena acaman-ancaman yang menghujam namun sejatinya pada sanubarinya mukmin.

Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa ketika di Makkah orang-orang mukmin masih terbilang sedikit, sementara orang-orang kafir mendominasi, sehingga seakan kaum mukmin nampak lemah. Situasi ini berubah drastis ketika Allah mengizinkan kaum mukmin berhijrah dari kampung halaman mereka di Makkah menuju Madinah yang saat itu sudah banyak pula orang yang memeluk agama Islam berkat –setelah taufiq Allah- delegasi-delegasi yang Nabi utus ke Madinah sebelumnya, seperti Mush’ab bin ‘Umair, untuk mendakwahkan Islam. Di kota inilah orang-orang beriman mulai nampak jaya dan berwibawa di mata seluruh dunia serta dipertimbangkan keberadaanya. Di masa ini pun belum ada orang-orang munafik.

Kejayaan ini semakin nampak jelas setelah peristiwa perang Badar antara orang-orang beriman melawan orang-orang kafir yang dimenangkan orang-orang beriman. Dengan demikian, Allah benar-benar meninggikan syiar Islam dan pemeluknya. Mulai saat itulah orang-orang kafir berpura-pura memeluk Islam, padahal hati mereka menyembunyikan kekufuran. Inilah yang disebut orang-orang munafik.

 

Tentang mereka, Allah berfirman (yang artinya), “Apabila mereka menjumpai orang-orang mukmin, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’ Namun jika mereka menyendiri beserta dedengkot-dedengkotnya, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami di pihak kalian. Hanya saja kami hendak mengolok-olok kaum mukmin.’ Allah akan mengolok-olok mereka dan menelantarkan mereka dalam kedurhakaan, sedangkan mereka dalam keadaan bimbang” (QS: 2: 14-15).

 

“Apabila orang-orang munafik mendatangimu (Muhammad), mereka akan berkata, ‘Kami bersaksi bahwa sesungguhnya engkaulah utusan Allah.’ Dan Allah mengetahui bahwa engkau adalah utusan Allah. Dan Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik itu pendusta” (QS: 60: 1).

Kemunafikan ini semakin menjadi-jadi setelah masa berlalu. Bahkan Imam Malik pernah berkata, “Nifaq di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu zindiq di masa kita sekarang” (Dalil Al-Falihin II/494).

 

Dalam Kitab At-Tauhid hlm. 20, Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan, “Orang-orang munafik itu akan terus ada sepanjang masa. Apalagi tatkala kekuatan Islam nampak dan mereka benar-benar tidak bisa mengalahkannya. Saat itulah mereka memeluk Islam dengan tujuan memasang makar buat Islam dan orang-orang Islam dalam hati mereka.”

Apa yang dikatakan Syaikh Shalih di atas memang benar-benar terjadi. Berapa banyak kita jumpai manusia yang mengaku dirinya muslim namun gerak-geriknya selalu mendukung langkah pihak-pihak kafir. Pernyataan-pernyataannya selalu menguntungkan orang-orang kafir dan menyakiti hati kaum muslimin.

 

Macam-Macam Nifak

Ketahuilah, bahwa nifak itu ada dua macam, yaitu nifak kecil dan nifak besar. Nifak kecil ialah berperilaku sebagaimana perilaku orang-orang munafik, seperti yang tersebut dalam hadits di atas, dengan tetap ada iman dalam hati. Nifak jenis ini tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama, namun termasuk sarana menuju kekufuran. Jika perilaku-perilaku tersebut terus ia lakukan, tidak menutup kemungkinan ia akan terjerembab dalam kemunafikan. Wal’yadzubillah.

Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tiga sifat nifak, yaitu suka berdusta dalam berucap, ingkar janji, dan berkhianat padahal sudah diberi kepercayaan.

Salah satu sifat di atas yang kiranya mendesak kita kupas –meski yang lain juga penting- ialah sifat khianat yang merupakan lawan daripada amanah yang dewasa ini banyak diterlantarkan.

Orang munafik jika diberi amanah harta akan menyelewengkannya, padahal Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah memerintah kalian agar mengembalikan amanah pada pemiliknya” (QS: 4: 58).

Amanah di sini mencakup banyak artian yang semuanya harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, tidak malah bertindak khianat. Di antara amanah yang Allah bebankan pada seluruh hamba-Nya yaitu senantiasa menjalankan agama ini. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah tawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung namun semuanya enggan menerimanya dan takut darinya. Namun manusialah yang justeru memikulnya. Sesungguhnya manusia itu banyak bertindak aniaya dan jahil” (QS: 33: 72).

 

Di antara bentuk amanah lain ialah jabatan yang bersifat politik, dari mulai pejabat RT, kepada desa, bupati, hingga kepresidenan.  Mereka bertanggungjawab melaksanakan amanah yang besar ini tanpa diperkenankan menyelwengkannya. Jika ada dana yang seharusnya disalurkan untuk kepentingan masyarakat, maka tidak selayaknya dialihkan untuk kepentingan pribadi. Kemudian setelah tercium tidak-tanduknya, mulai mengeluarkan jurus andalan, lempar batu sembunyi tangan. Saling menyalahkan dan saling mengancam akan memongkar rahasia kejahatan masing-masing orang yang turut serta bersamanya.

Pejabat pemerintahan juga bertanggungjawab atas keamanan dan kemaslahatan masyarakat serta sejumlah tanggungjawab lainnya yang tidak bisa diremehkan. Seorang pejabat itu mestinya bertindak sebagai pelayan masyrakat, bukan malah merasa sebagai orang besar yang harus dihormati. Oleh karena itu, memegang tambuk kepemimpinan itu tidak mudah apalagi di negera besar seperti Indonesia. Tentu mengurus negara ini tidak semudah mengurus rumah tangga. Jika para pejabat tidak menunaikan amanah dengan baik padahal sudah dipercayai rakyat, bagaimana jika kelak di hari kiamat para pejabat itu dituntut oleh rakyat yang dahulu mempercayakan amanah pada mereka. Celakalah ia.

Jika orang yang menerima amanah tersebut adalah seorang mukmin yang betul-betul komitmen dengan keimanannya, tentu tindakan-tindakan rendahan semisal penyelewengan dana dan korupsi tidak akan pernah terjadi. Sebab, semakin kita dapati ada orang yang selalu menunaikan kewajiban dengan sempurna, maka berarti orang tersebut memiliki iman yang kuat. Sebaliknya, jika ada orang sembrono berbuat khianat, maka ketahuilah bahwa imannya sedang dalam bahaya. Minimal, imanya lemah. Jika ada orang yang merasa tubuhnya lemas saja segera mencari solusi agar dapat menguatkan stamina tubuhnya, tentu iman pun harus diperhatikan lebih ketat lagi jangan sampai loyo. Jika sampai lobet, maka kebinasaanlah baginya.

Selanjutnya nifak jenis kedua ialah nifak besar atau nifak yang berkaitan dengan keyakinan, yaitu apabila seseorang menampakkan keimanan dan keislaman namun menyembunyikan kekufuran dalam hati. Nifak jenis inilah yang ada di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ayat-ayat Al-Quran diturunkan mencela dan mengkafirkan mereka serta mengabarkan bahwa orang yang memiliki sifat ini akan dikembalikan ke dalam kerak api neraka.

Allah beefirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang munafik itu akan dicampakkan ke dalam kerak neraka dan kamu tidak akan melihat mereka memperoleh penolong” (QS: 4: 145).

 

Nifak ini pun ada enam macam:

·        Mendustakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

·        Mendustakan sebagian ajaran yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

·        Membenci Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

·        Membenci sebagian ajaran Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, seperti membenci jenggot, celana di atas mata kaki, poligami, dan lainnya.

·        Merasa gembira jika melihat agama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang dalam kondisi mundur

·        Merasa sempit dada jika melihat agama Islam jaya. (Lihat Kitab At-Tauhid Syaikh Shalih Al-Fauzan hlm. 21)

 

Perbedaan Antara Nifak Besar dan Nifak Kecil

Antara nifak besar dan nifak kecil terdapat sejumlah perbedaan, yang paling mencolok ialah nifak besar dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam, sementara nifak kecil tidak.

·        Nifak besar menggugurkan seluruh amalan pelakunya, sedangkan nifak kecil tidak.

·        Nifak besar berhubungan dengan perbedaan antara lahir dan batin dalam hal akidah, sedangkan nifak kecil berkaitan dengan perbedaan antara lahir dan batin dalam masalah perbuatan yang tidak ada sangkutpautnya dengan akidah.

·        Nifak besar menyebabkan pelakunya kekal di neraka, sedangkan nifak kecil tidak demikian.

·        Nifak besar tidak akan muncul dari seorang mukmin, sedangkan nifak kecil terkadang timbul dari orang mukmin.

·        Ghalibnya, orang yang terserang nifak besar tidak akan bertobat. Kalau toh bertaubat, secara lahiriah diperselisihkan statusnya, apakah diterima taubatnya atau tidak lantaran perkara tersebut sulit dibedakan karena pelakunya selalu menampakkan keislaman. (Lihat: Kitab At-Tauhid hlm. 22 dan Nur Al-Iman wa Zhulumat An-Nifaq hlm. 41)

 

Menjauhi Sifat Nifak

Melihat bahayanya sifat nifak ini, hendaknya seorang mukmin berusaha semaksimal mungkin memasang jarak dari sifat nifak,  baik nifak besar maupun kecil. Adalah para shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang shalih sangat mengkhawatirkan terjangkit penyakit hati yang satu ini. Sampai-sampai Abu Ad-Darda’ setiap habis shalat selalu minta perlindungan kepada Allah dari sifat nifak. Kebiasaan ini pun membuat orang bertanya pada beliau, “Ada apa antara engkau dengan nifak?” “Jauhi kami. Demi Allah, sesungguhnya seseorang bisa saja agamanya berubah dalam sesaat sehingga ia terlepas darinya,” jawab Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu.

Huzhaifah bin Al-Yaman adalah seorang pemegang rahasia Nabi. Beliau pernah diberi tahu nabi nama-nama orang munafik. Oleh sebab itu, karena Umar bin Al-Khattab amat sangat khawatir terhadap sifat nifak, beliau memberanikan diri bertanya pada Huzhaifah apakah Nabi mengkategorikannya sebagai orang munafik, maka Huzhaifah pun menjawab, “Tidak. Setelahmu, aku tidak mau lagi memberi rekomendasi.”

Dikisahkan bahwa sebagian sahabat biasa berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon perlindungan dari khusyuknya nifak.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud khusyuk nifak?” Jawabnya, “Tubuh yang terlihat khusyu’ namun ternyata hati tidak.”

Ibnu Abi Malikah pernah mengatakan, “Aku telah menjumpai tiga puluh sahabat Nabi, seluruhnya takut akan nifak. Tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengatakan, bahwa dirinya memiliki iman seperti imannya Jibril dan Mikail.

Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, “Tidak ada orang merasa aman dari sifat nifak kecuali orang munafik dan tidak ada orang yang merasa khawatir terhadapnya kecuali orang mukmin.”

 

 

 

Beberapa Tips Agar Terhindar dari Sifat Nifak

Agar seorang mukmin dapat terjaga dari sifat nifak ini, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam Mufsidat Al-Qalb: An-Nifaq hlm. 47-52 memberikan beberapa tips yang sebaiknya dilakukan:

·        Bersegera melaksanakan shalat jika waktunya telah tiba dan berusaha mendapatkan takbiratul ihram imam shalat jamaah di masjid. Hal ini mengingat hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan” (HR At-Tirmidzi).

·        Berakhlak baik dan memperdalam agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama” (HR At-Tirmidzi).

·        Bersedekah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah merupakan bukti” (HR Muslim). Bukti di sini maksudnya bukti akan keimanan. Oleh karena itu, orang munafik tidak suka bersedekah karena tidak adanya iman yang mendasarinya.

·        Menghidupkan shalat malam. Adalah Qatadah pernah berkata, “Orang munafik itu sedikit sekali shalat malam.” Hal tersebut karena orang munafik hanya akan semangat beramal jika ada orang yang menyaksikannya. Jika tidak ada, maka motifasi untuk beramal shalih pun tiada. Maka jika ada seorang hamba mendirikan shalat malam, maka itu menjadi bukti bahwa dalam dirinya tidak ada sifat nifak dan menjadi bukti keimanannya yang benar.

·        Jihad di jalan Allah, Imam Muslim menceritakan dari Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mati dalam keadaan tidak pernah berperang dan tidak pernah terbetik dalam dirinya, maka ia mati di atas cabang kemunafikan.” An-Nawawi menjelaskan, “Maksudnya, siapa yang melakukan hal ini, maka ia dianggap telah menyerupai orang-orang munafik yang tidak melaksanakan jihad.”

·        Memperbanyak zikir, Ka’b menyatakan, “Orang yang memperbanyak zikir, akan terlepas dari sifat nifak.” Sedangkan Ibnul Qayyim menulis, “Sejatinya banyak zikir merupakan jalan aman dari kemunafikan. Sebab, orang-orang munafik sedikit berzikir. Allah berfirman tentang orang-orang munafik, ‘Dan mereka tidak berzikir kecuali sedikit.’ (QS: 3: 142)” Sebagian sahabat pernah ditanya, “Apakah sekte Khawarij itu munafik?” Maka dijawablah, “Tidak. Orang munafik itu sedikit berzikir.”

·        Berdoa, Hal ini sebagaimana riwayat dari Abu Ad-Darda’ di atas.

·        Mencintai sahabat anshar. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabdaTanda keimanan ialah mencintai kaum anshar, sedangkan tanda kemunafikan adalah membenci kaum anshar (HR Al-Bukhari dan Muslim)

·         

Sekian materi pembelajaran hari ini, apabila ada salah kata yang di ucapkan itu kesalahan dari pribadi. karena yang benar hanya milik Allah semata.

Pergi berobat lewat Akun

Dukun cilik memetik sukun,

Rajin baca, belajar yang tekun,

Agar nanti tqk mudah Pikun


Wssalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

© 2023 muslim.or.id

Sumber: https://muslim.or.id/24989-mewaspadai-sifat-munafik-2.html

Jumat, 07 April 2023

SOAL ULANGAN TEMA 6 KELAS 6

 

TEMA 6

PPKN 

1.        Kewajiban berasal dari kata wajib yang berarti ....

2.        Menjaga kebersihan lingkungan merupakan kewajiban ....

3.        Tiap warga negara berhak memperoleh pendidikan seperti yang dijelaskan pada ....

4.        Peraturan yang dibuat oleh pemerintah harus kita .....

5.        Belajar dengan rajin merupakan contoh kewajiban bagi seorang .....

6.        Hak untuk mendirikan organisasi kemasyarakatan ataupun partai politik merupakan hak warga negara dalam aspek ......

7.        Membayar pajak bagi seorang warga negara merupakan sebuah ....

8.        Sebutkan kewajiban para pelajar sebagai warga negara!

9.        Tulislah kewajibanmu sebagai pelajar di sekolah!

10.     Apa yang harus didahulukan, hak atau kewajiban? Jelaskan!

 

BAHASA INDONESIA

1.     Sebuah paragraf yang kalimat utamanya berada pada awal kalimat disebut paragraf ......

2.  Kata yang penyebutannya sering diulang-ulang dalam sebuah paragraf karena menjadi pokok bahasan disebut .....................

3.     Letak kalimat utama pada paragraf campuran berada pada ...........

4.  Kalimat ulama letaknya pada akhir paragraf. Jenis paragraf yang dimaksud adalah paragraf .......….

5.     Teks nonfiksi ditulis berdasarkan ..........

6.     Sebuah kenyataan yang disajikan dalam bentuk tulisan disebut .........

7.     Uraian yang menggambarkan secara luas kalimat utama dalam sebuah paragraf disebut .....

8.     Bagaimana cara menemukan gagasan utama pada paragraf?

9.     Apa yang dimaksud dengan kalimat utama dalam paragraf?

10. Apa yang dimaksud dengan paragraf induktif?

 

IPA 

1.     Perubahan fisik seorang laki-laki terjadi pada masa …......

2.     Menstruasi terjadi pada remaja …....

3.     Masa awal puber remaja laki-laki terjadi pada usia …...

4.     Seorang anak yang menginjak masa puber memiliki rasa ingin .......

5.     Kulit seorang remaja perempuan pada masa pubertas akan menjadi …..

6.     Bagian tubuh perempuan yang akan menjadi lebih halus ketika masa pubertas adalah ......

7.     Jakun menandakan masa pubertas pada ......

8.     Apa yang dimaksud dengan masa puber?

9.     Apa yang dimaksud dengan perubahan fisik saat pubertas!

10. Andi mengalami masa pubertas pada usia 15 tahun, Riana pada usia 13 tahun, sedangkan Tito pada usia 14 tahun. Apa kesimpulan dari permasalahan yang disajikan?


IPS 

1.   Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan oleh Ir. Soekarno maka bangsa Indonesia menjadi negara …....

2.     Salah satu kunci keberhasilan perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah …....

3.     Untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan, tanggal 17 Agustus diadakan …...

4.     Tujuan para pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok adalah ....

5.     Perasaan rakyat Indonesia ketika mendengar berita proklamasi adalah ......

6.     Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada ….....

7.     Menggunakan barang buatan pengrajin lokal menunjukkan sikap …...

8.     Bagaimana upaya pemerintah dalam mewujudkan kemakmuran bangsa?

9.     Apa saja peran warga negara untuk ikut mewujudkan kemakmuran bangsa?

10. Berikan contoh perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan negara !

 

SBDP 

1.     Jarak antara dua nada disebut ......

2.     Dua nada yang dibunyikan secara bersama disebut .......

3.     Dua nada yang dibunyikan secara bergantian disebut ........

4.     Langkah ke-3 dalam interval nada disebut .......

5.     Langkah ke-4 dalam interval nada disebut .......

6.     Busana dibuat untuk memperjelas ........

7.     Seorang penari mengenakan celana panjang atau pendek karena tarian yang dibawakan banyak menonjolkan gerak ............

8.     Bagaimana melodi yang baik dalam sebuah lagu?

9.     Tuliskan urutan penamaan interval nada!

10. Jelaskan pengelompokan interval nada berdasarkan cara memainkannya !