AYO MEMBACA
Apabila kamu ingin menjadi seorang pemimpin, kamu harus tahu siapa dirimu, apa kelebihan dan kekuranganmu. Hal ini akan bermanfaat agar kamu tahu kemampuan apa yang harus kamu kembangkan. Kamu bisa belajar tentang kebutuhan dasar seorang pemimpin dari cerita di bawah ini. Bacalah dalam hati teks berikut ini.
Semut
dan Belalang
Di bawah terik matahari, barisan semut berjalan rapi menuju
sarang. Sudah puluhan kali barisan ini berjalan bolak-balik di bawah komando sang
pemimpin. Setiap semut membawa bulir makanan di atas badannya. Tidak lebih dari
satu bulir dapat dibawa semut, hingga tak cukup sekali atau dua kali mereka
bolak-balik menuju sarang.
Sementara di antara hijau rumput di pinggir kolam, seekor belalang duduk
santai menikmati semilir angin. Terheran-heran ia menyaksikan barisan semut
bolak-balik melintas di hadapannya.
“Hai
Semut-Semut! Apa sih yang kalian lakukan? Sibuk sekali sejak pagi? Tidakkah
mondar-mandir di tengah terik matahari membuat kalian lelah dan berkeringat?”
seru Belalang kepada barisan semut. “Kami bekerja keras mengumpulkan persediaan
makanan untuk musim dingin nanti. Barisan kami memang panjang, tetapi daya angkut
kami tidak banyak. Oleh karena itu, kami harus mondar-mandir” ujar Komandan
Semut menjawab Belalang. “Haaah? Mengumpulkan makanan untuk musim dingin? Repot
sekali! Musim dinginkan masih lama? Sekarang nikmati saja teriknya matahari dan
makanan yang berlimpah. Untuk apa sibuk dari sekarang?” ujar Belalang sambil
terkekeh menertawakan Semut-Semut. “Hai Belalang! Harusnya kamu melakukan hal
yang sama. Serangga seperti kita harus bersiap-siap menghadapi musim dingin. Nanti, semua tanaman dan sumber makanan lain akan beku
tertutup salju. Hembusan angin dingin juga akan membuat kita yang bertubuh
kecil sulit keluar sarang untuk mencari makan” balas Komandan Semut.
“Benar Belalang! Harusnya kamu mengumpulkan teman-temanmu untuk bekerja
sama mengisi sarang dengan persediaan makanan. Justru karena musim panas masih
panjang, kita masih punya banyak waktu untuk mencicil pekerjaan,” Semut kecil
menambahkan dari barisan belakang.
“Ah, semua temanku juga sedang bersantai. Terserah kalian sajalah
kalau ingin merepotkan diri!” tukasnya.
Begitulah adanya. Sepanjang musim panas barisan Semut sibuk
bekerja, sementara Belalang santai bermalas-malasan. Hingga tiba saatnya musim
dingin. Semut-semut nyaman bercengkerama di sarangnya yang berlimpah makanan.
Bagaimana dengan Belalang? Ia meringkuk kedinginan dan kelaparan di balik
dinginnya batu. Jika demikian, mana yang patut dijadikan teladan? Semut atau
Belalang?
-ditulis
ulang berdasarkan fabel “The Ant and the Grasshopper”.Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa yang dilakukan sekelompok Semut? Mengapa mereka harus
melakukannya?
2. Bagaimana menurutmu sikap Belalang?
3. Bagaimana cara Semut bekerja?
4. Nilai-nilai baik apa yang bisa kamu teladani dari cerita di atas?
5. Apa yang bisa kamu pelajari dari cerita tersebut?
AYO MENGAMATI
Seorang
pemimpin harus tahu kelebihan dan kekurangan dirinya. Semut mencontohkan
kondisi dirinya yang tidak bisa bekerja di musim dingin. Untuk mengatasinya,
semut bekerja di musim panas agar mereka tidak kelaparan di musim dingin. Semut
tahu kelebihan dan kekurangannya. Ia tidak sombong. Nilai-nilai itulah yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Apakah kamu tahu kelebihan dan kekurangan
dirimu? Ayo, isi diagram berikut!
AYO MEMBACA
Tahukah kalian tentang koperasi? Bagaimana orang-orang di dalamnya bekerja? Apa manfaatnya bagi anggota?
Ayo, baca teks berikut dalam hati dan pahami maknanya!
Sejahtera Bersama Koperasi
Secara sukarela, sebagian besar guru dan karyawan di SD Palapa
menjadi anggota koperasi karyawan. Koperasi ini didirikan sejak lima tahun yang
lalu. Terasa benar oleh mereka manfaat menjadi anggota koperasi ini. Sebagian
guru dan karyawan yang memiliki usaha kecil, dapat bekerja sama dengan unit
usaha koperasi untuk mengembangkan usaha mereka. Sebagian lagi merasakan
manfaat dari unit simpan pinjam.
Pada akhir tahun diadakan rapat anggota koperasi. Seluruh guru
dan pegawai SD Palapa hadir. Pada rapat ini, Pak Badru selaku Ketua Koperasi periode
2012 sampai 2014 akan memaparkan pencapaian selama setahun, sekaligus membuka
penerimaan anggota baru.
“Bapak dan Ibu Guru serta seluruh karyawan SD Palapa yang saya
hormati. Tidak terasa, sudah satu tahun saya menjalankan kepercayaan dari Bapak
dan Ibu untuk memimpin koperasi karyawan kita.”
“Sudah beberapa tahun kita bersama- sama merasakan manfaat
organisasi kecil kita ini.”
“Perlu kita ingat kembali, bahwa tujuan mendirikan koperasi bukan
untuk mencari keuntungan. Koperasi karyawan kita dirikan untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama. Semua anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati hasil atas
berkembangnya usaha bersama ini.”
“Bapak dan Ibu, kekeluargaan dan kebersamaan merupakan modal utama dalam
koperasi ini. Peduli terhadap jalannya usaha koperasi menjadi kewajiban tiap
anggota, bukan hanya tugas ketua atau pengurus. Semua memperoleh kesempatan
untuk belajar. Secara mandiri kita menetapkan jenis usaha koperasi dan
menjalankannya. Pengurus yang melaksanakan, anggota yang mengawasi dan memberi
masukan.”
“Keuntungan pribadi tidak diutamakan. Justru melalui koperasi,
kita mengasah kepedulian terhadap kebutuhan anggota lain. Sudah lima tahun berjalan,
semua keputusan kita tetapkan bersama secara musyawarah. Begitu pun dengan
keuntungan koperasi di tahun ini. Apakah akan dibagikan kepada anggota atau akan
dimasukkan kembali sebagai penambah modal, akan kita diskusikan dalam rapat
besar hari ini.”
“Bapak dan Ibu, rapat besar koperasi tidak hanya untuk anggota,
namun terbuka untuk semua. Justru saya ingin semua keluarga besar SD Palapa menyaksikan
proses musyawarah ini. Saya ingin semua menyaksikan, bahwa banyak hal yang
dapat dipelajari melalui koperasi karyawan. Saya ingin semua merasakan bahwa
kesejahteraan bersama dapat diwujudkan melalui kepedulian, kekeluargaan, serta
kebersamaan.”
“Bapak
dan Ibu, saya tentu berharap anggota koperasi terus bertambah. Semoga saja,
suatu saat nanti keluarga besar SD Palapa lengkap ada di dalamnya. Tak perlu
risau memperhitungkan keuntungan pribadi, tetapi, ayo kita berusaha mewujudkan
kesejahteraan bersama melalui koperasi.”
Suasana hening sejenak, sebelum gemuruh tepuk tangan menyambut pidato
Pak Badru. Di dalam hati, semua mengangguk setuju. Kesejahteraan bersama
merupakan tanggung jawab semua.
SOAL: Baca sekali lagi isi pidato Pak Badru. Tuliskan pesan-pesan yang kamu temukan!